Sabtu, 16 Juni 2012

ABOUT ONENOTE


ABOUT ONENOTE
 


Microsoft OneNote (sebelumnya disebut Microsoft Office OneNote) adalah senuah note elktronik yang memungkinkan seseorang untuk membuat catatan mengenai apa saja dengan format lebih bebas dan dapat diatur sesuai dengan keinginan. Microsoft OneNote juga memungkinkan untuk menyimpan, mengumpulkan, mengorganisir dan menawarkan berbagai informasi dengan tampilan sederhana dan praktis. Semua catatan akan terlihat pada setiap klip yang membedakan tema pokok yang  mewakili data-data yang lebih kompleks di dalamnya.
Tidak seperti catatan dalam buku catatan kertas, OneNote memungkinkan  anda untuk menambah, memindahkan, dan menghapus apa saja pada halaman dan di bagian tersebut. Anda dapat menambahkan spasi lebih di mana dan kapan Anda memerlukannya, menambahkan gambar, attach file, audio video recorder, drawing, shapes dan anda bisa tetap terorganisir dengan menyeret item catatan ke dalam bagian mereka sendiri atau bahkan ke dalam notebook yang berbeda. Anda dapat terpisah dan mengatur catatan Anda dengan subjek atau proyek, atau menyimpan notebook terpisah untuk tempat yang berbeda dan kepentingan.

Jumat, 15 Juni 2012

Al-Fauz dan Al-Falah dalam Al-Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan memiliki berbagai potensi yang mengagumkan. Allah membekali manusia dengan fitrah supaya mereka dapat merasakan ketauhidan, dengan indera supaya dapat mencari kebenaran[1], dengan akal supaya dapat membedakan antara yang haq dan yang batil[2], juga hak ikhtiar untuk menerima atau menolak hidayah.[3] Selama ini, Allah hanya membebankan kepada mereka hal-hal yang sanggup dikerjakannya.[4] Oleh karena itulah tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk tidak taat pada perintah dan larangan-Nya.
Di sisi lain, kepada mereka telah diutus seorang Rasul, diturunkan kitab suci, dan disampaikan dakwah Islam untuk membimbing mereka pada hidayah Allah.[5] Namun setelah Rasul wafat, tidak ada lagi yang dapat memberikan pencerahan, kecuali apa yang telah tertera dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Sedangkan untuk mendapatkan pemahaman yang benar perlu penafsiran yang relevan namun tidak melunturkan prinsip-prinsip yang ada. Oleh karena itulah para mufasir dituntut untuk menjelaskan nilai-nilai tersebut sejalan dengan perkembangan masyarakatnya, sehingga al-Qur’an benar-benar berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang haq dan bathil, serta jalan keluar bagi setiap problema hidup yang dihadapi.[6]
Di zaman yang serba modern ini banyak manusia yang menempuh cita-citanya dengan jalan yang tak lazim menurut agama. Banyak suap-menyuap yang dilakukan demi tercapainya suatu jabatan tertentu, merampas suatu aset, atau mengeksplorasi sesuatu yang bukan haknya. Cara yang paling musykil pun ditempuh untuk memenuhi hasrat-hasrat dunia yang dinilai akan lebih mudah tercapai dengan bergantung pada seorang dukun. Dalam kondisi yang seperti inilah manusia terpuruk dan rusak akhlaknya. Mereka berlomba-lomba mendapatkan keberuntungan dan kemenangan dunia dengan mengabaikan nilai-nilai yang telah digariskan oleh agama. Bagi mereka, realitas yang semakin menggila ini menjadi alasan untuk menghalalkan segala cara demi memenuhi kepentingan pribadi. Yang menjadi pertanyaan, keberuntungan dan kemenangan yang seperti inikah yang selayaknya harus digapai ?
Kemenangan (al-Fauz) dan keberuntungan (al-Falah) merupakan dua hal yang paling didambakan oleh setiap manusia. Kehidupan dunia menjadikan hidup seseorang menjadi sejahtera karena mendapatkan apa yang dicita-citakannya, sedangkan cita-cita kemenangan akhirat menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih damai di dunia serta mendapatkan jaminan kelak di akhirat. Dan kebanyakan manusia telah terperangkap dalam kemaksiatan yang berkepanjangan karena mengabaikan kemenangan dan keberuntungan akhirat yang pada hakikatnya lebih menjanjikan.
Supaya tidak tersesat dalam pemahaman yang keliru, diperlukan suatu konsep yang tepat serta didasari pemahaman yang benar dalam al-Qur’an mengenai keberuntungan dan kemenangan itu sendiri. Pemahaman yang benar itu akan menjadi lebih sempurna dengan menggali gagasan para ulama yang tertuang dalam karya-karya mereka di bidang tafsir. Dengan demikian, sangatlah perlu diadakan penelitian ini.